Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penyesuaian Bahasa dan Simbol pada Rambu

 Saat saya menulis artikel ini, saya teringat pengalaman pribadi saat mengunjungi sebuah daerah wisata di Indonesia yang ramai dikunjungi turis mancanegara. Di persimpangan jalan, saya menemukan sebuah rambu larangan parkir yang unik—tulisan larangan tertera dalam bahasa Indonesia, Inggris, dan bahkan Jepang, lengkap dengan simbol universal berupa huruf “P” yang dicoret. Rambu itu sederhana, tapi pesan yang disampaikan sangat jelas. Itulah kekuatan dari penyesuaian bahasa dan simbol pada rambu—ia mampu menembus batas bahasa dan budaya.



Penyesuaian bahasa pada rambu bukan sekadar menerjemahkan kata. Ada seni dan strategi di baliknya. Bahasa harus disusun singkat, lugas, dan mudah dipahami oleh target pembaca, baik itu penduduk lokal, wisatawan asing, atau komunitas tertentu. Begitu juga simbol: bentuk, warna, dan ikon dipilih agar mudah dikenali secara universal. Misalnya, warna merah untuk larangan, kuning untuk peringatan, dan hijau atau biru untuk petunjuk. Semua ini mengikuti standar nasional dan internasional, namun tetap bisa disesuaikan dengan konteks lokal agar lebih efektif.

Dari sisi praktis, rambu dengan penyesuaian bahasa dan simbol membantu menghindari salah paham yang dapat membahayakan keselamatan. Saya pernah melihat rambu “Dilarang Masuk” yang di daerah wisata populer dilengkapi terjemahan “No Entry” dan ikon manusia dengan garis merah melintang. Hasilnya, tidak ada wisatawan yang kebingungan atau secara tak sengaja melanggar aturan. Kombinasi bahasa dan simbol yang tepat ibarat jembatan komunikasi yang menjaga keteraturan di jalan dan ruang publik.

Menurut saya, inilah salah satu aspek yang sering luput dari perhatian masyarakat. Kita mungkin menganggap rambu hanyalah papan biasa, padahal di baliknya ada pemikiran matang tentang siapa yang membaca, dari mana mereka berasal, dan bagaimana pesan itu harus sampai. Dalam dunia yang semakin terhubung, penyesuaian bahasa dan simbol pada rambu bukan hanya keharusan teknis, tapi juga bentuk kepedulian pada keselamatan dan kenyamanan semua orang.

Posting Komentar untuk "Penyesuaian Bahasa dan Simbol pada Rambu"